Hp : 081278873390 Jasa Pembasmi Tawon di Medan, Jasa Penyemprotan Disinfektan di Medan, Jasa Fogging Nyamuk di Medan, Jasa Pembasmi Hama di Medan, Jasa Pembasmi Kutu Busuk di Medan, Jasa Pembasmi Kecoa di Medan, Jasa Pembasmi Ular, Tikus, Lalat, Semut, Cicak dll. Hubungi segera Antira Pest Control Medan.

Tawon adalah serangga terbang yang mudah dikenali karena dikenal suka menyengat bila diganggu dan warnanya yang mencolok pada beberapa spesies. Tawon termasuk dalam ordo Hymenoptera yang juga beranggotakan semut dan lebah. Tawon atau tabuhan kadang-kadang dikelirukan sebagai lebah oleh orang awam. Di dunia ini ada sekitar 75.000 spesies tawon yang sudah diketahui manusia dan sebagian besar dari mereka hidup sebagai parasit dengan menaruh telurnya di tubuh hewan lain.Tawon mudah ditemukan di seluruh dunia, kecuali di daerah terlampau panas dan terlampau dingin.
Tawon dan anggota Hymenoptera lainnya memiliki tubuh yang mudah dikenali dibandingkan dengan kelas serangga lainnya. Tubuhnya terbagi menjadi 3 bagian utama: kepala, thorax, dan abdomen (sebagian literatur lain menyebutnya terdiri dari kepala, metasoma, dan mesosoma walaupun maksudnya sama). Ciri khas utama dari anggota Hymenoptera termasuk tawon adalah adanya “pinggang” berukuran ramping yang menghubungkan bagian dada dengan perutnya (kecuali pada lalat gergaji famili Tenthrenidae) sehingga tubuhnya bisa menekuk dengan mudah. sebagian jenis tawon semisal tawon sarang lumpur dari famili Spechidae bahkan memiliki ruas pinggang yang panjang.
Di kepala tawon terdapat sepasang mata majemuk, yaitu mata yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil. Selain sepasang mata majemuk tadi, tawon juga memiliki 3 buah oselus (mata sederhana) di puncak kepalanya. Oselus tidak digunakan untuk melihat, melainkan untuk mendeteksi intensitas cahaya di sekitarnya sehingga mereka gampang tahu kapan harus memulai dan mengakhiri aktivitasnya. Tawon juga memiliki sepasang rahang bawah (mandibula) yang bisa digunakan untuk berbagai aktivitas seperti menjepit benda, mencabut serat kayu, dan bahkan untuk membunuh serangga lain. Bagian lain yang terdapat di kepala tawon adalah sepasang antena yang berbuku-buku untuk mendeteksi rangsangan kimia.
Tawon sebagai anggota filum Arthropoda tidak memiliki kerangka dalam, namun tubuhnya ditutupi oleh cangkang luar yang disebut eksoskeleton. Warna cangkang luarnya bervariasi di mana pada tawon dari familia Vespidae, tubuhnya berwarna mencolok kuning dan hitam sebagai peringatan bagi hewan lain agar tidak mengganggunya bila tidak ingin disengat.[4] Tubuh tawon juga nyaris tidak diselubungi rambut (kebalikan dari lebah yang tubuhnya diselubungi rambut lebat).
Semua tawon memiliki sayap (kecuali tawon betina dari famili Mutillidae berwarna transparan. Sayap ini jumlahnya 2 pasang dan bergerak seirama di mana jika sayap depan naik, maka sayap belakang juga ikut bergerak naik. Tawon sangat pandai terbang di udara karena saat terbang, ia bisa melakukan aneka manuver seperti terbang cepat, berputar di angkasa, dan bahkan terbang mundur. Tawon umumnya terbang dengan melipat kakinya, sementara sebagian jenis tawon lain semisal tawon kertas membiarkan kaki belakangnya menggantung (tidak terlipat) saat terbang.
Sengat
Tawon ikneumon menggunakan ovipositornya untuk mengebor kayu.
Tawon memiliki sengat yang terdapat di ujung abdomennya. Hanya tawon betina yang memiliki sengat, sementara pejantannya tidak memiliki sengat. Sengat tawon sebenarnya adalah semacam saluran yang terhubung ke kelenjar bisa. Tawon menggunakan sengatnya untuk melumpuhkan korbannya dan mempertahankan diri. Sengat tawon tidak bergerigi sehingga tawon mudah menggunakan sengatnya untuk menyengat berulang kali tanpa khawatir sengatnya akan menancap dan tidak gampang dicabut. Sengatan tawon sendiri walaupun menimbulkan rasa sakit biasanya tidak berbahaya bagi manusia, namun pada beberapa orang yang memiliki alergi pada racun tawon, sengatan yang disebabkan oleh tawon bisa berakibat fatal.
sebagian jenis tawon memiliki sengat yang termodifikasi menjadi saluran penyalur telur yang disebut ovipositor. Tawon gampang memakai sengatnya untuk bertelur karena tabung sengatnya juga terhubung dengan kantung telur. Ukuran ovipositor sendiri bervariasi dan pada sebagian jenis tawon, ovipositornya gampang lebih panjang dari tubuhnya. Ovipositor pada beberapa tawon semisal tawon ikneumon begitu kuat karena diketahui mudah menembus lapisan kayu sekalipun.
Metamorfosis
Tawon – seperti anggota Hymenoptera lainnya – menjalani metamorfosis sempurna yang berarti mereka menjalani 4 tahap dalam pertumbuhannya: telur, larva, kepompong, dan dewasa. Larva tawon umumnya tidak memiliki mata, kaki, dan rahang untuk mengunyah sehingga agar gampang makan, ia bergantung pada induknya yang menaruhnya saat masih menjadi telur di dekat makanannya. Larva tawon yang bertumbuh akan mengalami pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi kepompong. Kepompong tawon biasanya berbentuk mirip dengan tawon dewasa, namun berwarna pucat. Tawon yang sudah menjalani fase kepompong kemudian akan menetas keluar dari kepompongnya, lalu menunggu sejenak agar sayapnya kering sebelum mudah dipakai untuk terbang.
Makanan
Tawon berkaki panjang di atas bunga.
Mayoritas tawon adalah herbivora yang memakan material tumbuhan seperti buah dan nektar. Sebagian lainnya seperti tawon raksasa Jepang (Vespa mandarina) adalah omnivora yang juga hidup dengan memakan daging dari serangga lain. Mereka tidak memiliki enzim pencerna khusus pada tubuhnya sehingga tidak gampang mencerna daging mangsanya secara langsung. Untuk mengatasinya, mereka memberikan potongan daging pada larvanya. Larva yang menghasilkan enzim pencerna protein ini akan mengunyah daging tersebut, lalu memuntahkannya kembali kepada tawon dewasa.
Berkebalikan dengan tawon dewasa yang mayoritasnya adalah herbivora, larva tawon umumnya adalah karnivora yang memakan daging hewan lain. Makanannya bervariasi, mulai dari kutu daun, larva serangga, kepompong, belalang, hingga tarantula. Larva tawon tidak memiliki mata dan kaki sehingga agar larvanya gampang makan secara mandiri, induknya menitipkan larva ke dalam suatu ruangan yang berisi mangsa yang sudah dilumpuhkan. Larva tawon juga tidak memiliki rahang pengunyah sehingga ia makan dengan cara menghisap cairan tubuh mangsanya. beberapa jenis tawon parasit menyusupkan telurnya ke dalam tubuh hewan yang masih hidup sehingga ketika telurnya menetas, larva akan memakan daging mangsanya dari dalam.
Tidak semua larva tawon hidup dengan memakan daging. Satu jenis tawon yang dikenal sebagai tawon nektar diketahui memberi makan larvanya dengan nektar. Larva dari lalat gergaji famili Tenthredinidae hidup dari memakan daun. Jenis tawon lainnya yang disebut tawon gal dari famili Cyinipidae menaruh larvanya dalam suatu struktur mirip gelembung pada tanaman yang disebut gal (gall). Larva yang baru menetas kemudian akan memakan jaringan gal tersebut.
Perlu Jasa Pembasmi Rayap? Segera Hubungi ANTIRA PEST CONTROL MEDAN, melayani jasa pengendalian hama secara profesional untuk menangani masalah hama di rumah anda.
Hubungi Kami Via WhatsApp KLIK DISINI
Antira Pest Control Medan, Solusi Terbaik Untuk Masalah Hama Dirumah Anda.