Table of Contents
Jasa Fumigasi Profesional
Fumigasi adalah sebuah metode pengendalian hama menggunakan pestisida yang mana sebuah area/ruangan akan secara menyeluruh dipenuhi oleh gas yang akan membunuh seluruh hama yang ada di dalamnya. Metode ini dapat membunuh hama hingga yang hidup di dalam struktur bangunan, misalnya rayap. Ada 3 fumigan yang paling populer digunakan, yaitu Sulfuryl fluoride (SO₂F₂), methyl bromide (Ch3Br) dan phosphine (Ph3). Ketiga metode tersebut sangat ampuh digunakan untuk melakukan fumigasi terhadap gudang arsip, perpustakaan, komiditi yang terserang kutu seperti gandum, jagung, beras, dll.
Kami didukung oleh tenaga ahli dan tim fumigasi yang profesional serta berpengalaman melakukan fumigasi di berbagai medan. Teknisi yang melakukan fumigasi selalu menjalankan SOP yang ketat, mulai dari menggunakan APD lengkap dan kami jamin gas tidak akan bocor dari ruangan yang sedang dilakukan treatment fumigasi. Selalu percayakan fumigasi kepada ahlinya yang memiliki pengalaman serta kompeten, karena fumigasi adalah metode pengendalian hama yang memiliki risiko sangat tinggi apabila dikerjakan secara asal-asalan.
Proses dan Tahapan Perlakuan Fumigasi
Tim survei Fumida akan melakukan survei pada lokasi yang akan dilakukan fumigasi untuk memastikan titik-titik pelepasan gas dan memastikan jenis gas apa yang akan diberikan pada area tersebut supaya fumigasi dapat dilakukan dengan tepat sasaran.
Langkah kedua ialah covering / penutupan ventilasi yang ada pada ruangan, dengan tujuan agar gas fumigan nanti nya tidak akan bocor.
Penyekapan / masa aerasi nantinya tergantung dari jenis gas fumigan yang digunakan. Apabila menggunakan methyl bromide maka cukup butuh waktu 1 hari saja, namun jika menggunakan phosphine membutuhkan waktu hingga 3 hari.
Setelah proses penyekapan selesai ini saatnya proses pembukaan sekapan. Pembukaa dilakukan beberapa saat supaya gas benar – benar hilang dan aman bagi manusia. Kemudian petugas FUMIDA akan memeriksa apakah masih ada hama yang hidup dan masih adakah telur yang akan menetas. Sehingga dapat diputuskan kapan akan diadakan fumigasi lagi supaya tidak ada hama yang merugikan tersisa.